Minggu, 14 Oktober 2018

aspirasi famn

ASPIRASI FAMN

FALSAFAT MAHASISWA MAHASISWI NGRAYUN
BERFIKIR Untuk Kebangkitan Ngrayun
BERKATA Untuk Perjuangan Ngrayun
BERTINDAK Untuk Satu Tujuan Demi Terciptanya Ngrayun Yang Berdaya


MRAYAN
·         Nama : SAIFUL ANAM
Jurusan : Teknik Mesin ( produksi )
Kampus : UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT ( UNIM ) MOJOKERTO
“saya sangat berharap Ngrayun lebih baik dan maju, terutama disektor infrastruktur, yang saat ini menjadi kendala dan menjadikan harga bahan pokok dan kebutuhan pokok menjadi mahal karena banyak angkutan umum menekan biaya operasional tinggi, sehingga mempengaruhi daya jual beli suatu barang, dan selanjutnya saya juga menginginkan Ngrayun yang adil dalam membantu dalam hal kemanusiaan, seperti halnya tentang BLT dan Raskin, yang selama ini rakyat yang mampu ikut merasakan, sedangkan rakyat yang kurang mampu harus membagi kepada rakyat yang mampu, saya berharap pejabat daerah lebih tegas dalam hal kemanusiaan seperti ini”

·         Nama : Beta Anggraini
Kampus: STKIP PGRI PONOROGO
Prodi: Pendidikan bahasa dan Seni
“Pengembangan masyarakat di ponorogo sangatlah penting. Terutama di kecamatan Ngrayun, perekonomian yang bisa dibilang masig dibawah rata" menjadikan masyarakat cenderung mencari perekonomian yang menjanjjikan, pengembangan perekomomian sangat penting namun disisih lain masyarakat ingin bergerak mengembangkan usaha dibidang pertanian terkendala oleh biaya dan kurangnya SDM menjadikan masyarakat tidak bisa berfikir lebih maju. Pengembangan SDM harus dilakukan terlebih dahulu supaya masyarakat bisa menciptakan inofasi baru dengan mamanfaatkan apa yang mereka tanam dan mereka petik. Bukan hanya menanam lalu menjual, dengan adanya pelatihan keterampilan ibu" atau bapak" menjadikan mereka berfikir kedepanya usaha apa yang akan mereka lalukan dengan memanfaatkan apa yanh ada di sekitar dan menjadikan perekonomian semakin meningkat. Bukan banya berbicara di media sosial tapi bukti itu yang di tunggu" oleh masyarakat. Bagaimana Ngrayun bisa berkembang dengan memanfaatkan apa yang mereka tanam dengan mengolahnya menjadi inovasi yang baru. Bukan mereka dijadikan babu di negeri orang.”

·         Nama : Anis diah robu
Kampus : IAIN PONOROGO
Prodi : Prodi perbankan syariah
“kerusakan jalan yang dikeluhkan oleh masyarakat bukan hanya masyarakat Ngrayun saja yang terkena dampaknya  tetapi dari  luar penduduk Ngrayun juga ikut merasakan dampaknya . minimnya kesadaran kita sebagai mahasiswa bagaimana cara kita bisa bekerjasama dengan pemerintah agar Ngrayun bisa berkembang seperti desa-desa lainnya”

·         Nama : Indriyatul Munawaroh
Prodi : Bahasa inggris
Kampus : UNESA
            “seperti yang kita ketahui mayoritas masyarakat ngrayun adalah muslim, tetapi kenyataannya mereka masih jauh dari kata paham islam. Orang islam tapi tidak paham islam itu aneh. Bahkan untuk sekedar membaca saja juga banyak yang belum bisa, baik itu remajanya ataupun orangtua. Mari kita sebagai mahasiswa harusnya mempunyai program untuk mencerdaskan masyarakat, mengendalikan identitas muslimnya. Program mengajari ngaji baik untuk anak-anak, remaja dan dewasa perlu digencarkan. Dan saya yakin banyak juga yang mau belajar tapi tidak ada yang mengajari. Selain itu kajian rutin juga perlu diadakan agar masyarakat lebih dekat dengan islam itu sendiri. Karena dari belajarlah kita bisa mengetahui kewajiban kita. Dan tidak ada kata terlambat untuk belajar, dan mengajari apa yang sudah kita pelajari itu juga sangat penting. #backtomuslimidentity”


BINADE


BAOSAN LOR
·         Nama : Tho'ip Arif A
Prodi : Syariah Ahwal Syakhsiyyah
Kampus : IAIN Po
“saya menginginkan para pemuda proaktif dalam mengetahui masalah tatanan dalam desa kita masing masing, mengetahui cara berjalannya suatu institusi yang ada di desa kita, maka dari pengetahuan itu, para pemuda bisa memainkan peraturan yang bersimpuh dengan hukum, dan dari situ kita bisa mengubah tatanan hukum yang berbelok, karena pemudalah yang bisa mengubah hal itu” 😁

·         Nama : Devi herdiani
Kampus : Unipma Madiun
Jurusan : PGSD
anak SD sekarang banyak yang lupa akan budaya jawa yang ada, karena mereka lebih suka dengan lagu-lagu yang menurut saya itu sangat tidak mendidik. Untuk menyikapi hal itu saya ingin kita bisa memberikan pelatihan kepada anak-anak agar mereka tetap memiliki rasa cinta budaya, misalnya melalui kegiatan karawitan jawa atau kegiatan yang lainnya yang lebih bisa mendidik anak, agar penerus kita tidak lupa dengan nilai budaya yang ada didaerahnya”

·         Nama : Rita Setiani
Kampus: IAIN Ponorogo.
“Ingin menjadikan Ngrayun terutama generasi mudanya menjadi insan yang berakhlakul Karimah, cerdas, berbakti pada keduanya orang tua,  dll. Ingin mengadakan  wadah pembelajaran untuk anak-anak seperti halnya bimbel, les-lesan anak-anak yang tetap berbau agama. Bukan hanya cerdas dunia, melainkan ingat kehidupan akhirat.”

·         Santoso, S.H.
“meskipun kita sarjana jangan pandang bulu dengan pekerjaan apapun, selagi niku halal insyaallah berkah mas. Kadang kita beranggapan bahwa seorang arahnya tidak pantas jadi petani tapi justru sebaliknya. Saya berbicara seperti ini soalnya saya banyak belajar dan kembali mengingat perjuangan orangtua saya, yang hanya seorang petani bukan seorang pejabat bahkan konglomerat”

·         Nama : Nufitri Hevika
prodi : PAI
kampus : IAIN PO.
“ Kemarin saya mengikuti sebuah kegiatan yang dimana disitu terdapat sebuah pertanyaan yang besar bagi saya yaitu ada apa dengan anak zaman now di ngrayun ??? Ya memang kita sedang berada disebuah kota terkecil namun penuh arti . Kenaikan pernikahan diusia dini skarang cukuplah meningkat apalagi dikecamatan ngrayun adalah salah satu kecamatan dari tiga kecamatan di ponorogo yang mempunyai nilai pernikahan usia dini sekaligus perceraian tertinggi . Maka dari itu kami kan pemuda pemudi ngrayun ingin memecahkan masalah ini dengan cara :
1. Seminar remaja ngrayun
2.perlunya pembinaan dari GENRE
 Dari kgiatan ini mungkin nantinya para anak-anak dan remaja mengerti dan paham pasti tentang kondisi ngrayun saat ini sehingga merubah aktivitas remaja ini mnjadi remaja yang baik dari sebelumnya.
   Dari situlah tingkat prnikahan usia dini dan perceraian di ngrayun akan lebih menurun sebab hal ini dimulai dari anak-anak yang sudah mengenal seks bebas .”

·         Nama : Tha Asus
Prodi : PAI
Kampus : UNMUH PO
lebih ke pendidikan yang mungkin kurang dukungan orang tua atas pendidikan sehingga anak prestasi lebih kecil”


BAOSAN KIDUL
·         Nama : Imam khoirul
Kampus : ISI Surakarta
“Kesenian yang semakin hari semakin di abaikan, dan di anggap kuno, ketinggalan zaman, oleh sebagian besar kalangan muda. Justru lebih bangga dengan budaya orang lain, Kita sekarang tinggal menjaga warisan dari leluhur kita , jangan cuma menjadi penonton budaya sendiri,  tapi marilah kita ikut berperan untuk menjaga dan melestarikanya.”

·         Nama : Raihan Nugroho Jauhari,
Prodi : Teknik Informatika
Kampus : Mercu Buana University Jkt,
            ” Kecamatan Ngrayun dari segi koordinat seperti yang kita tahu agak sedikit jauh dengan kota,  yang mana berimbas pula dengan keterbatasan dan kesenjangan dalam mendapatkan akses data yang cepat, Tapi sudahlah lupakan, itu tugas pemerintah dan provider(ISP). Lalu apa yg sekira bagi kita seorang pemuda mampu lakukan? Ayo saudaraku semua  lebih giat dan semangat untuk membangun ngrayun menjadi central of cyber di Kabupaten Ponorogo..
Apakah bisa,  bagaimana?
Bisa!!  Dengan mengenalkan komputer dan pengetahuan seputar IT ke tetangga kerabat dan adek2,  jangan takut gagal jika ingin memulai usaha warnet,  jangan malu dan ragu untuk terjun ke dunia IT meski kita dari desa.
dengan begitu, dengan semakin banyaknya orang yang melek akan teknologi diharapkan akses informasi dan ilmu lebih mudah di serap..  Dan nggak mahal lagi. lalu tentu akan berimbas pula ke bidang lain,  seperti kemudahan promosi wisata lokal,  kemudahan Online merketing business untuk hasil pertanian, dll.
#ngrayuncentralofcyber”

·         Nama : Fransisca Yunita
Kampus : Universitas muhammadiyah
“Sudah lama saya mengamati kondisi jalan di ngrayun itu rusak parah, apa lagi bagian Baosan Kidul.. rusaknya sangat parah padahal itu jalan raya dan termasuk jalur satu-satunya untuk masyarakat,tetapi kenapa tidak ada perhatian dari pemerintah, dan tidak ada perhatian dari aparat desa.  masyarakat sering kali mengeluhkan kondisi ini, apa lagi anak-anak sekolah, dengan kondisi jalan yang rusak parah juga menghambat perekonomian masyarakat..”

·         Nama : Eka Puja
Kampus : univ Pamulang
            “pada dasarnya sebuah kesuksesan dan kemajuan tidak terlepas dari adanya kesadaran, dukungan, niat dan usaha. Saya bangga menjadi salah satu bagian dari mahasiswa ngrayun ini. Sedikit catatan mengenai pendidikan di ngrayun. Tak sedikit yang mengalami masalah baik ekonomi, fisik, dsb. Yang pada akhirnya harus putus sekolah, padahal seperti yang kita tahu ngrayun masih banyak butuh aspirasi, pendukung, pembangun, dan pengembang agar ngrayun dapat lebih maju dan dipandang sebagai salah satu wadah penerus yang berkualitas. Menurut saya kemajuan yang belum tercapai sempurna ini akibat kurangnya kesadaran dari diri kita sendiri. Kemauan dan niat akan pentingnya sebuah pendidikan yang harus ditanam oleh kita sendiri sebagai sebuah tanda dan identitas yang dapat dibanggakan. Namun ini bukan hanya tentang sebuah surat tanda keberhasilan kita setelah mengenyam pendidikan yang tinggi melainkan pada kualitas atau ilmu yang kita pelajari selama proses belajar yang diharapkan dapat bermanfaat juga untuk masyarakat dan penerus ngrayun nantinya. Selain itu kurangnya dukungan baik secara ekonomi, kekeluargaan maupun sarana. Niat dan kesadaran dari diri sendiripun tidak cukup, sebab pada kenyataannya kita butuh orang lain. Itulah mengapa ngrayun butuh sebuah dukungan baik dari ekonomi, seorang motivator ataupun sarana dan prasarana. “pendidikan yang tinggi butuh dana yang besar” dan hal ini adalah alasan yang banyak orang ketika ditanya mengenai “mengapa tidak ingin melanjutkan?” kurang pantas memang kita menuntut orangtua untuk membiayai sekolah kita sampai ke jenjang yang lebih tinggi, sedangkan kita tahu jika ekonomi mereka memang minim. Tapi bukan berarti kita harus berhenti sampai disitu. Saya pikir dukungan berupa ucapan orangtuapun dapat dijadikan alasan mengapa kita harus berjuang meskipun tanpa biaya dari mereka. Terakhir peran sekolah, motivasi dan dukungan dari guru, kepala sekolah bahkan teman-temanpun sangat berpengaruh bagi kita. Pengajaran yang diberikanpun bukan semata-mata fokus pada materi apa saja, tetapi sedikit motivasi dan menyinggung pada kenyataan masyarakat yang harus dirubah itu perlu. Selain itu sarana dan prasarana dari pihak sekolah yang juga harus diperhatikan karena ini sangat berpengaruh pada faktor pendukung ketika pelajar terjun ke luar daerah mengingat sekarang kita hidup di era globalisasi yang segala sesuatunya butuh teknologi.”

GEDANGAN
·         Eko Siswanto
Kampus : IAIN Ponorogo
 jurusan PAI
“anggun (anak gunung)
 pagi ini sungguh cahaya yang berpijar selalu ada dipancaran kehidupanmu wahai sang hamba. dan angin yang bersumilir diindra perabamu, namun dibalik itu ada kalanya engkau harus menyalakan kobaran api semangatmu wahai hamba, jangan sampai engkau padamkan api yang sudah menyala. karena itulah proses menuju kobaran semangat jiwamu. engkau tak boleh minder, engkau tak boleh pesimis, engkau tak boleh galau, walaupung engkau hanya seorang hamba dari pelosok kampung, yang sangat jauh dari kata kenikmatan dalam arti fasilitasnya. dan juga kampungmu itu berada dipucuk dari berbagai gunung. justru itu wahai hamba engkau akan bangkitkan kobaran semangat yang membara, siapa bilang anak gunung tidak bisa sukses? siapa bilang anak kampung itu kampungan?  dan siapa bilang anak pelosok itu miskin? orang yang mengatakan itu adalah orang yang tak paham dari arti keberkahan Allah wahai hamba, karena keberkahan Allah itulah yang memiliki nilai lebih dari pada itu semuanya, maka jadikanlah anak gunung sebagai jembatan emas untuk meraih keberkahan dari Allah. dengan keberkahan dari Allah itu maka semua akan tercapai.”

·         Nama : Ahmad IRVAN nur fauzi
Kampus : Insuri
“PR juga buat FAMN gimana cara merubah pemikiran masyarakat ngrayun tentang pemanfaatan SDA & SDM yg ada di ngrayun. paling tidak membuat masyarakat ngrayun untuk berfikir bahwa ngrayun itu memang desanya petani jadi kenapa pasar-pasar yang ada di ngrayun, mayoritas sayur dan kebutuhan pokok lain itu diaambil dari bawah.Apakah kita akan terus" an membuat ladang usaha masyarakat kota yang mayoritas golongan menengah ke atas?😅”


NGRAYUN
·         Nama : Chandra surya pratama
Prodi : Bahasa inggris
Kampus : unmuh ponorogo
“Assalamualaikum wr wb
Untuk bersaing dengan dunia luar guna dapat prestasi salah satunya dengan olahraga.. setiap tahun kabupaten mengadakan porkab tapi dari wilayah mungkin masih kesulitan mencari atlet-atlet yang berbakat, mungkin  jika ngrayun paling nggak 1 tahun sekali mengadakan suatu mini games antar desa untuk menjaring bakat-bakat muda dalam bidang olahraga.. misal futsal, atletik, dll.. Terimakasih”

·         Nama : Agung supriono
Kampus : university muhammadiyah ponorogo
“dalam kesadaraan masyarakat akan pentingnya ibadah ini masih sangat kurang maka dari itu kita sebagai pemuda mahasiswa ngrayun perlu menyadarkan akan pentingnya nilai-nilai spritual terhadap masyarakat karna ibadah itu yang memerlukan bukan allah swt tetapi manusia sendiri lah yang memerlukan. maka harapan saya mahasiswa dari ngrayun ini mampu untuk menuntun masyarakat ngrayun menuju islam yang ta'at serta berkemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak terlepaskan dari asas al-quran dan hadist.”

·         Nama : Riyanti, S.Pd
“sajakeke cah ngrayun ws sarjana, kn kbanggaan
iki mahasiswa seng asli ngrayun ayo balik kampung, noto deso piye amrih ngrayun maju, ojo kerjo nk kota, tp majukan ngrayun, trus neh ayo mikir piye carane instansi pemerintahan pendidikan & kesehatan ngrayun ki dipegang karo wong ngrayun dwe, soale kenyataane guru2 pengawai kec, desa, KUA, puskesmas kabeh ki soko luar ngrayun, seumpama kita awake dewe maswa ngrayun iso mnduduki kepemerintahan insyaallah bakal lweh maju, soale ngurusi omae dwe, yo dulure dewe, bedo mbi pegawai soko luar desa mereka hanya berjalan krena tuntutan administrasi, bahkan qt tdk mngenal siapa sja mereka, kebanyakan biasane lek ws olh jabatan nk instansi mesti mngko seng dimasuk kan staf dulure dwe, adine, sedang wong ngrayun dwe arep nglamar omonge gk ada lowongan, yo ws ngno ae, simpulno dwe”


SENDANG
·         Nama : Khusnia
Prodi : Ekonomi syariah FEBI
Kampus : IAIN Ponorogo
“Salah satu program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KEMENDES PDTT) adalah pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMdes). Pembentukan serta pengembangan BUMdes sangatlah penting untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa, terutama dalam pengembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk desa sendang sendiri, pada tahun 2017 mendapatkan dana BUMdes sebesar Rp. 25 juta, dengan adanya dana tersebut sebaiknya digunakan secara optimal untuk pengembangan UMKM di desa Sendang. Selain itu juga perlu dilakukan bimbingan teknis dalam proses produksi dan pemasaran guna menghasilkan produk bermutu yang sulit tersaingi. Dengan adanya pengembangan UMKM secara optimal diharapkan bisa meningkatkan perokonomian desa Sendang pada khususnya, serta meningkatkan perekonomian Indonesia secara umum.”

·         Nama : Sentosa
“selama ada niat, semua kita dapat. Itulah kata yang saya berikan untuk ngrayun, dari permasalahan yang diangkat faktor yang utama adalah pendidikan yang menjadi penghalang kesuksesan pendidikan tidak bisa dilanjutkan karena faktor ekonomi. Ekonomi kurang berkembang karena faktor lainnyayang semuanya saling berhubungan dan bagian terakhir karena faktor geografisnya, tetapi menurut saya semua bukan penghalang karena apa faktor itu sama di wilayah lain di daerah pegunungan, contohnya malang dengan sebagian besar wilayah pegunungan nyatanya faktor pariwisatanya bisa maju. Dan itu menjadikan malang kemajuan yang sangat pesat. Jika berbicara pariwisata kita tentu juga akan berbicara faktor insfrastruktur  yang bagus, maka harus ada bangku-bangku pemerintahan agar bisa meloloskan proposal-proposal yang naik dan pembangunan di desa ngrayun bisa di genjot sehingga baik hasil bumi maupun keindahannya bisa dimanfaatkan dengan baik, maka ekonomi membaik dan yang pasti diikuti oleh faktor yang lain yang pasti juga baik. Maka dari itu kita bisa menanamkan pendidikan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan sehingga kita bisa bersaing dengan orang-orang kota untuk memperebutkan kursi-kursi pemerintahan. Yang perlu di revolusi adalah mental yang haus akan kemajuan. Bukan menikah dini tapi nikah nanti setelah cita-cita tercapai.”


SELUR
·         Nama : Anggar wulandari
Prodi : perbankan syariah
Kampus : IAIN PO
“Pengembangan masyarakat Ponorogo khususnya masyarakat kec. Ngrayun dengan program pengembangan pada sektor ekonomi dan industri rumah tangga. Masyarakat kec. Ngrayun sesungguhnya mempunyai potensi yang cukup bagus untuk di tingkatkan kembali dan ikut meningkatkan perekonomian Nasional. Namun, salah satu hal yang menjadi kendali adalah dari faktor permodalan. Maka dari pembiayaan yang tidak merugikan bagi pelaku industri rumah tangga sangat di butuhkan. Perbankan Syariah hadir untuk itu semua, membantu dalam masalah pembiayaan dan permodalan tanpa riba”

·         Nama : Andika Wahyu Affrillia
Kampus : Universitas Muhammadiyah Ponorogo
 “kenapa dari ngrayun itu tidak mengadakan even olahraga seperti bola voli, sepak bola, atletik dst untuk pemuda atau anak",, itu untuk apa?? Gunanya nanti bisa dibuat untuk persiapan porkab dan juga bisa dijadikan ajang seleksi, padahal ngrayun itu banyak bibit-bibit atletik, namun kalau dimata pemkab kabupaten itu msih dikucilkan, seperti halnya porkab kemarin, saya mengamati yang juara dari ngrayun tapi yang dikirim ke jatim untuk porprov bukan yang juara justru mlah dilupakan, nahh itu bagaimana cara kita sebagai mahasiswa untuk menolong atau sebagai jembatan mereka terutama bibit" muda yg dari ngrayun agar dapat dikenal diluar, itu juga banyak keluhan dari atletik yang ikut porkab juga, mungkin itu kurang tingkat kesadaran dari pihak yang trkait.

·         Nama : Ganti Kartikasari.
Prodi : PGSD
Kampus : UNIPMA.
“Kembangkan Potensi dan raih prestasi.
Saya menggagas aspirasi itu karena.yang saya rasakan selagi di Ngrayun adalah kondisi dimana Ngrayun kurang memperhatikan dari segi perkembangan pendidikan.. Maksud saya adalah kurang melibatkan anak-anak dalam proses menuju Ngrayun yang lebih baik. Mungkin efeknya tidak bisa kita rasakan dalam sekejab jika kita menggagas hal tersebut. Tapi hal itu dapat menyiapkan kemajuan dimasa yang akan datang dan dalam jangka yg panjang. Misalnya saja.. Diadakan program tahunan dalam bidang kesenian.. Lomba baca puisi tingkat kecamatan.. Dan lomba" yang lain.. Bukan hanya lomba" pas agustusan saja. Karena yang saya ketahui di luar ngrayun sudah banyak dikembangkan kesenian anak. Anak diikutkan PSP di Jatim. Dan semua itu di awali dari daerahnya masing".  Bisa juga dengan merintis suatu program dari awal untuk mengembangkan potensi dan prestasi anak. Membuat perpustakaan desa agar literasi anak Ngrayun tidak tertinggal Dengan begitu praktisi pendidikan juga bisa ikut terlibat dalam memajukan Ngrayun. Bukankah kemajuan daerah juga dilihat dari segi pendidikannya.
Kesadaran adalah matahari
Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala
Dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata
(W.S. Rendra)”

·         Nama : Fitroh Nura Fauziah
Prodi : PPKN
Kampus : UNS
“Sebenarnya dari kec. Ngrayun itu banyak hal yang perlu untuk dikoreksi. Mulai dari pendidikan, kehidupan masyarakat, hingga pemerintahannya. Jelas jika dilihat secara sederhana pendidikan di kec. Ngrayun itu masih ketinggaln. Mulai dri tenaga pendidik yang lebih banyak berasal luar daerah. Yang tentunya banyak rintangan yang harus dilalui. Apalagi jika ditambah dengan siswanya yang minat belajarnya kurang, pasti akan mengganggu dia dalam proses belajar. Saya berharap, mahasiswa yang berasal dari ngrayun kelak akan mengabdi kembali ke tempat kelahiran. Memajukan pendidikan dan daerahnya. Lagi tentang pemerintahan. Saya berharap pemerintahan kita lebih terbuka. Lebih trasparan dalam penggunaan dana desa guna pembangunan desa. Sebenarnya dari pemerintah pusat itu sudah ada agaran untuk pembangunan desa. Mereka sudah melaksanakn tugasnya dalm penyaluran. Tapi kadang, saat sampai desa. Dana yang mulanya berjumlah berapa akan berkurang. Ini yang akan menghambat perkembangan desa kita. Saya berharap untuk bapak dan ibu yang duduk di kursi pemerintahan tolong jalankan kewajiban ada dengan baik. Bukan sekedar mencari kekuasaan. Terimakasih”

·         Nama : Ela Indah Dwi S
Prodi : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Kampus : IAIN Ponorogo
“Pemerintah harus membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat, Karena kepercayaan masyarakat akan terbangun melalui komunikasi yang baik itu. Pemerintah juga harus menyebarkan informasi secara merata kepada seluruh elemen masyarakat, bukan hanya kalangan tententu saja. Peningkatan penggunaan media sosial dalam menyebarkan informasi juga sangat dibutuhkan. Diharapkan setiap ada kegiatan yang berhubungan dengan pemerintahan misalnya musdes, pemuda turut dilibatkan untuk menyuarakan aspirasinya. Selain itu diharapkan untuk para pemuda bisa “pulang”, maksudnya adalah dia juga mau mengabdi untuk tanah kelahirannya, membawa perubahan untuk daerahnya, bukan malah ketika sukses lalu lupa.”

·         Nama : Luksi Rahmawati
Prodi : Pend. Kimia
Kampus : UNS
“ngrayun butuh fasilitas laboratorium yang lengkap, supaya tidak kaget ketika kuliah”


TEMON
·         Nama : Eka rohmawati
Prodi : PAI
Kampus : IAIN Ponorogo
“Jika membicarakan mengenai kerusakan jalan di ngrayun, mungkin semua orang sudah paham betul mengenai itu. Namun di kecamatan ngrayun sebenarnya juga memiliki potensi besar akan hasil pertanian, sebab sebagian besar masyarakatnya menumpukan hidupnya pada hasil pertanian. Tapi sayangnya masyarakat hanya dapat menjual hasil pertanian sesuai dengan harga dari distributor, seandainya di ngrayun masyarakat dapat mengolah hasil pertanian tersebut sendiri maka mereka tidak akan terlalu selalu bertumpu pada harga pasar.”

·         Nama : Faizul Mukhlisin
Kampus : Univ. Negeri Malang
“Sebagian masyarakat kurang sadar dan masih rela menjual suara mereka dengan harga berkisar 20.000 - 50.000. Padahal suara mereka lebih berharga dari pada sekedar uang tersebut. Suara mereka bukan untuk dijual, tapi untuk di perjuangkan.”

·         Nama : Kiki Ardianto
Jurusan : pertanian
Kampus : Universitas Brawijaya Malang
“aku itu berharap pertanian ngrayun itu beralih ke pertanian organic. Selain itu saya pengen memutus rantai tengkulak yang sangat panjang. Kita harus tetaap pada agroteknologi karena selama manusia belum bisa berfotosintesis maka petani akan tetap eksis”


WONODADI
·         Nama : Bondan rizal
Prodi : Teknik Informatika
Kampus : unmuh ponorogo:
“Untuk mewujudkan kec.ngrayun menjadi kecamatan yang maju dan berkembang kita bisa mulai dari desa masing".kita sebagai pemuda bisa berpartisipasi dalam  meningkatkan SDA,berperan dalam bidang ekonomi,sosial dan pendidikan untuk mewujudkan itu kita bisa membuat suatu perkumpulan di setiap desa, setelah semua berjalan baru kita bentuk proker untuk kecamatan. Karena kecamatan akan maju jika desanya maju oleh karena itu peranan desa sangat penting untuk mewujudkan kec.ngrayun untuk lebih maju.”
                                                                                                                            
·         Nama : JURIA
Kampus : STMIK PRANATA INDONESIA bekasi
Jurusan : System Information
“Pandangan saya kedepan ingin memajukan teknologi di ngrayun khususnya,kan di ngrayun sinyal juga masih susah,kalo bisa kedepannya masalah sinyal terpantau semua sampai kepelosok. karena dengan teknologi canggih masyarakat bisa membuka lapangan pekerjaan secara online, pada intinya mempermudah kebutuhan khususnya masalah ekonomi dan pendidikan, biar tidak monoton juga. Sekiranya itu yang dapat saya sampaikan,itu masih pandangan saya dalam jangka waktu lama”

·         Nama : Imam muhrozi
Prodi : Keperawatan
Kampus : Unmuh ponorogo
“ Sebagai pemuda harus saling bertukar pikiran agar desa kita lebih maju lebih kreatif pemuda itu sangat penting untuk desa kedepanya kalau bukan pemuda pemuda siapa lagi yang akan membawa nama baik desa kita saya berharap sebagai pemuda harus ikut serta membawa maju desa kedepanya dan sebagai harus  peduli terhadap desa nya masing masing.”

·         Nama : Didik
Prodi : PGSD
Kampus : UMSIDA
“Untuk mewujudkan menuju ngrayun yang lebih maju, banyak yang perlu dibenahi, Dalam hal ini sebelumnya mohon maaf saya sangat rawan terhadap pemuda yang banyak di bilang mohon maaf (tongkronger) seharusnya jika ada beberapa pemuda yang mau menggerakan bisa di ajak untuk ikut aktif serta dalam kegiatan yang lebih positif  ( Kartar ), yang kedua sangat sayang tentang SDA yang sebenernya dari ngrayun sendiri melimpah ruah dengan harga jual yang bisa dibilang rendah yang tidak sesuai dengan keringat petani..seandainya kita bisa mengolah sendiri mungkin bisa menambah ekonomi rakyat dan juga lapangan pekerjaan”

·         Nama : Sugeng Riyanto, S.H.
“ngaji seng temenan, ora usah mikir bakal dadi opo. Angger ngalem biso dadi opo-opo. Ora ono kemanfaatan jaman saiki kejibo wongiku iku biso ngaji”


CEPOKO
·         Nama : Agus
Kampus : IAIN PO
Prodi : FATIK
“Kita sebagai generasi muda pewaris peninggalan nenek moyang termasuk seni budaya wajib menyadari betapa pentingnya keberadaan seni budaya, karena selain merupakan atraksi yang menarik, juga merupakan paket hiburan sehat yang kaya makna edukatif (pendidikan) serta religious (agama) yang berguna bagi sarana pendidikan budi pekerti sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia”

·         Nama : Dwi Okta Harisakti
Kampus : Politeknik Negeri Madiun
“untuk meningkatkan dari yang namanya su’udzon dari masyarakat, maka perlu adanya tukang pembuat banner di desa saya. Supaya para perangkat desa tidak malas pergi ke kota untuk mencetak banner yang isinya transparansi uang desa, dan di pasang di balai desa biar cakep”


ALL
·         Nama : Udin Irchamna.
Prodi : Pengembangan Masyarakat Islam
Kampus : INSURI
“Teman- teman FAMN adalah calon para pemuda pemudi yang berdaya untuk masa depan demi terciptanya suatu kekayaan yang didambakan Ngrayun bangkit.
Mahasiswa mahasiswi yang tergabung dalam Forum Aspirasi Mahasiswa Ngrayun adalah generasi dimana para calon perubahan untuk negeri dan sekarang waktunya, semua bagi para pemuda untuk selalu :
Berfikir kedepan demi membangun sebuah peradaban yang lebih baik
Berkata dalam hatinya untuk selalu mengedepankan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi
Bertindak secara masif untuk selalu komitmen dalam pembangunan pola pikir yang positif.
Dengan begitu Forum Aspirasi Mahasiswa Ngrayun akan selalu berdaya karena kita adalah keluarga besar perubahan masa depan ngrayun.