ASPIRASI FAMN
FALSAFAT
MAHASISWA MAHASISWI NGRAYUN
BERFIKIR
Untuk Kebangkitan Ngrayun
BERKATA
Untuk Perjuangan Ngrayun
BERTINDAK
Untuk Satu Tujuan Demi Terciptanya Ngrayun Yang Berdaya
MRAYAN
·
Nama : SAIFUL ANAM
Jurusan : Teknik
Mesin ( produksi )
Kampus : UNIVERSITAS
ISLAM MAJAPAHIT ( UNIM ) MOJOKERTO
“saya sangat berharap Ngrayun lebih baik dan maju, terutama
disektor infrastruktur, yang saat ini menjadi kendala dan menjadikan harga bahan
pokok dan kebutuhan pokok menjadi mahal karena banyak angkutan umum menekan
biaya operasional tinggi, sehingga mempengaruhi daya jual beli suatu barang, dan
selanjutnya saya juga menginginkan Ngrayun yang adil dalam membantu dalam hal
kemanusiaan, seperti halnya tentang BLT dan Raskin, yang selama ini rakyat yang
mampu ikut merasakan, sedangkan rakyat yang kurang mampu harus membagi kepada
rakyat yang mampu, saya berharap pejabat daerah lebih tegas dalam hal
kemanusiaan seperti ini”
·
Nama : Beta Anggraini
Kampus: STKIP PGRI
PONOROGO
Prodi: Pendidikan
bahasa dan Seni
“Pengembangan masyarakat di ponorogo sangatlah penting. Terutama di
kecamatan Ngrayun, perekonomian yang bisa dibilang masig dibawah rata"
menjadikan masyarakat cenderung mencari perekonomian yang menjanjjikan,
pengembangan perekomomian sangat penting namun disisih lain masyarakat ingin
bergerak mengembangkan usaha dibidang pertanian terkendala oleh biaya dan
kurangnya SDM menjadikan masyarakat tidak bisa berfikir lebih maju.
Pengembangan SDM harus dilakukan terlebih dahulu supaya masyarakat bisa menciptakan
inofasi baru dengan mamanfaatkan apa yang mereka tanam dan mereka petik. Bukan
hanya menanam lalu menjual, dengan adanya pelatihan keterampilan ibu" atau
bapak" menjadikan mereka berfikir kedepanya usaha apa yang akan mereka
lalukan dengan memanfaatkan apa yanh ada di sekitar dan menjadikan perekonomian
semakin meningkat. Bukan banya berbicara di media sosial tapi bukti itu yang di
tunggu" oleh masyarakat. Bagaimana Ngrayun bisa berkembang dengan
memanfaatkan apa yang mereka tanam dengan mengolahnya menjadi inovasi yang
baru. Bukan mereka dijadikan babu di negeri orang.”
·
Nama
: Anis diah robu
Kampus : IAIN
PONOROGO
Prodi : Prodi perbankan syariah
“kerusakan
jalan yang dikeluhkan oleh masyarakat bukan hanya masyarakat Ngrayun saja yang terkena
dampaknya tetapi dari luar penduduk Ngrayun juga ikut merasakan
dampaknya . minimnya kesadaran kita sebagai mahasiswa bagaimana cara kita bisa
bekerjasama dengan pemerintah agar Ngrayun bisa berkembang seperti desa-desa
lainnya”
·
Nama
: Indriyatul Munawaroh
Prodi : Bahasa inggris
Kampus
: UNESA
“seperti yang kita ketahui mayoritas
masyarakat ngrayun adalah muslim, tetapi kenyataannya mereka masih jauh dari
kata paham islam. Orang islam tapi tidak paham islam itu aneh. Bahkan untuk
sekedar membaca saja juga banyak yang belum bisa, baik itu remajanya ataupun
orangtua. Mari kita sebagai mahasiswa harusnya mempunyai program untuk
mencerdaskan masyarakat, mengendalikan identitas muslimnya. Program mengajari
ngaji baik untuk anak-anak, remaja dan dewasa perlu digencarkan. Dan saya yakin
banyak juga yang mau belajar tapi tidak ada yang mengajari. Selain itu kajian
rutin juga perlu diadakan agar masyarakat lebih dekat dengan islam itu sendiri.
Karena dari belajarlah kita bisa mengetahui kewajiban kita. Dan tidak ada kata
terlambat untuk belajar, dan mengajari apa yang sudah kita pelajari itu juga
sangat penting. #backtomuslimidentity”
BINADE
BAOSAN LOR
·
Nama : Tho'ip Arif A
Prodi : Syariah Ahwal Syakhsiyyah
Kampus : IAIN Po
“saya menginginkan para pemuda proaktif
dalam mengetahui masalah tatanan dalam desa kita masing masing, mengetahui cara
berjalannya suatu institusi yang ada di desa kita, maka dari pengetahuan itu,
para pemuda bisa memainkan peraturan yang bersimpuh dengan hukum, dan dari situ
kita bisa mengubah tatanan hukum yang berbelok, karena pemudalah yang bisa
mengubah hal itu” 😁
·
Nama : Devi herdiani
Kampus : Unipma Madiun
Jurusan : PGSD
“anak SD sekarang
banyak yang lupa akan budaya jawa yang ada, karena mereka lebih suka dengan
lagu-lagu yang menurut saya itu sangat tidak mendidik. Untuk menyikapi hal itu
saya ingin kita bisa memberikan pelatihan kepada anak-anak agar mereka tetap
memiliki rasa cinta budaya, misalnya melalui kegiatan karawitan jawa atau
kegiatan yang lainnya yang lebih bisa mendidik anak, agar penerus kita tidak
lupa dengan nilai budaya yang ada didaerahnya”
·
Nama : Rita Setiani
Kampus: IAIN Ponorogo.
“Ingin menjadikan Ngrayun terutama generasi mudanya menjadi insan
yang berakhlakul Karimah, cerdas, berbakti pada keduanya orang tua, dll. Ingin mengadakan wadah pembelajaran untuk anak-anak seperti
halnya bimbel, les-lesan anak-anak yang tetap berbau agama. Bukan hanya cerdas
dunia, melainkan ingat kehidupan akhirat.”
·
Santoso,
S.H.
“meskipun kita
sarjana jangan pandang bulu dengan pekerjaan apapun, selagi niku halal
insyaallah berkah mas. Kadang kita beranggapan bahwa seorang arahnya tidak
pantas jadi petani tapi justru sebaliknya. Saya berbicara seperti ini soalnya
saya banyak belajar dan kembali mengingat perjuangan orangtua saya, yang hanya
seorang petani bukan seorang pejabat bahkan konglomerat”
·
Nama
: Nufitri Hevika
prodi
: PAI
kampus
: IAIN PO.
“ Kemarin saya
mengikuti sebuah kegiatan yang dimana disitu terdapat sebuah pertanyaan yang
besar bagi saya yaitu ada apa dengan anak zaman now di ngrayun ??? Ya memang
kita sedang berada disebuah kota terkecil namun penuh arti . Kenaikan
pernikahan diusia dini skarang cukuplah meningkat apalagi dikecamatan ngrayun
adalah salah satu kecamatan dari tiga kecamatan di ponorogo yang mempunyai
nilai pernikahan usia dini sekaligus perceraian tertinggi . Maka dari itu kami
kan pemuda pemudi ngrayun ingin memecahkan masalah ini dengan cara :
1. Seminar remaja ngrayun
2.perlunya pembinaan dari GENRE
Dari kgiatan ini mungkin
nantinya para anak-anak dan remaja mengerti dan paham pasti tentang kondisi ngrayun
saat ini sehingga merubah aktivitas remaja ini mnjadi remaja yang baik dari sebelumnya.
Dari situlah tingkat
prnikahan usia dini dan perceraian di ngrayun akan lebih menurun sebab hal ini
dimulai dari anak-anak yang sudah mengenal seks bebas .”
·
Nama
: Tha Asus
Prodi : PAI
Kampus
: UNMUH PO
“lebih ke pendidikan
yang mungkin kurang dukungan orang tua atas pendidikan sehingga anak prestasi
lebih kecil”
BAOSAN KIDUL
·
Nama : Imam khoirul
Kampus : ISI Surakarta
“Kesenian yang semakin hari semakin di abaikan, dan di anggap kuno,
ketinggalan zaman, oleh sebagian besar kalangan muda. Justru lebih bangga
dengan budaya orang lain, Kita sekarang tinggal menjaga warisan dari leluhur
kita , jangan cuma menjadi penonton budaya sendiri, tapi marilah kita ikut berperan untuk menjaga
dan melestarikanya.”
·
Nama : Raihan Nugroho Jauhari,
Prodi : Teknik Informatika
Kampus : Mercu Buana University Jkt,
” Kecamatan Ngrayun dari segi
koordinat seperti yang kita tahu agak sedikit jauh dengan kota, yang mana berimbas pula dengan keterbatasan
dan kesenjangan dalam mendapatkan akses data yang cepat, Tapi sudahlah lupakan,
itu tugas pemerintah dan provider(ISP). Lalu apa yg sekira bagi kita seorang
pemuda mampu lakukan? Ayo saudaraku semua
lebih giat dan semangat untuk membangun ngrayun menjadi central of cyber
di Kabupaten Ponorogo..
Apakah bisa, bagaimana?
Bisa!! Dengan mengenalkan komputer dan pengetahuan
seputar IT ke tetangga kerabat dan adek2,
jangan takut gagal jika ingin memulai usaha warnet, jangan malu dan ragu untuk terjun ke dunia IT
meski kita dari desa.
dengan begitu, dengan
semakin banyaknya orang yang melek akan teknologi diharapkan akses informasi
dan ilmu lebih mudah di serap.. Dan nggak
mahal lagi. lalu tentu akan berimbas pula ke bidang lain, seperti kemudahan promosi wisata lokal, kemudahan Online merketing business untuk
hasil pertanian, dll.
#ngrayuncentralofcyber”
·
Nama : Fransisca Yunita
Kampus : Universitas muhammadiyah
“Sudah lama saya mengamati kondisi jalan di ngrayun itu rusak
parah, apa lagi bagian Baosan Kidul.. rusaknya sangat parah padahal itu jalan
raya dan termasuk jalur satu-satunya untuk masyarakat,tetapi kenapa tidak ada
perhatian dari pemerintah, dan tidak ada perhatian dari aparat desa. masyarakat sering kali mengeluhkan kondisi
ini, apa lagi anak-anak sekolah, dengan kondisi jalan yang rusak parah juga
menghambat perekonomian masyarakat..”
·
Nama : Eka Puja
Kampus : univ Pamulang
“pada dasarnya sebuah kesuksesan dan
kemajuan tidak terlepas dari adanya kesadaran, dukungan, niat dan usaha. Saya
bangga menjadi salah satu bagian dari mahasiswa ngrayun ini. Sedikit catatan
mengenai pendidikan di ngrayun. Tak sedikit yang mengalami masalah baik
ekonomi, fisik, dsb. Yang pada akhirnya harus putus sekolah, padahal seperti
yang kita tahu ngrayun masih banyak butuh aspirasi, pendukung, pembangun, dan
pengembang agar ngrayun dapat lebih maju dan dipandang sebagai salah satu wadah
penerus yang berkualitas. Menurut saya kemajuan yang belum tercapai sempurna
ini akibat kurangnya kesadaran dari diri kita sendiri. Kemauan dan niat akan
pentingnya sebuah pendidikan yang harus ditanam oleh kita sendiri sebagai
sebuah tanda dan identitas yang dapat dibanggakan. Namun ini bukan hanya
tentang sebuah surat tanda keberhasilan kita setelah mengenyam pendidikan yang
tinggi melainkan pada kualitas atau ilmu yang kita pelajari selama proses
belajar yang diharapkan dapat bermanfaat juga untuk masyarakat dan penerus ngrayun
nantinya. Selain itu kurangnya dukungan baik secara ekonomi, kekeluargaan
maupun sarana. Niat dan kesadaran dari diri sendiripun tidak cukup, sebab pada
kenyataannya kita butuh orang lain. Itulah mengapa ngrayun butuh sebuah
dukungan baik dari ekonomi, seorang motivator ataupun sarana dan prasarana.
“pendidikan yang tinggi butuh dana yang besar” dan hal ini adalah alasan yang
banyak orang ketika ditanya mengenai “mengapa tidak ingin melanjutkan?” kurang
pantas memang kita menuntut orangtua untuk membiayai sekolah kita sampai ke
jenjang yang lebih tinggi, sedangkan kita tahu jika ekonomi mereka memang
minim. Tapi bukan berarti kita harus berhenti sampai disitu. Saya pikir
dukungan berupa ucapan orangtuapun dapat dijadikan alasan mengapa kita harus berjuang
meskipun tanpa biaya dari mereka. Terakhir peran sekolah, motivasi dan dukungan
dari guru, kepala sekolah bahkan teman-temanpun sangat berpengaruh bagi kita.
Pengajaran yang diberikanpun bukan semata-mata fokus pada materi apa saja,
tetapi sedikit motivasi dan menyinggung pada kenyataan masyarakat yang harus
dirubah itu perlu. Selain itu sarana dan prasarana dari pihak sekolah yang juga
harus diperhatikan karena ini sangat berpengaruh pada faktor pendukung ketika
pelajar terjun ke luar daerah mengingat sekarang kita hidup di era globalisasi
yang segala sesuatunya butuh teknologi.”
GEDANGAN
·
Eko Siswanto
Kampus : IAIN
Ponorogo
jurusan PAI
“anggun (anak gunung)
pagi ini sungguh cahaya yang berpijar selalu
ada dipancaran kehidupanmu wahai sang hamba. dan angin yang bersumilir diindra
perabamu, namun dibalik itu ada kalanya engkau harus menyalakan kobaran api
semangatmu wahai hamba, jangan sampai engkau padamkan api yang sudah menyala.
karena itulah proses menuju kobaran semangat jiwamu. engkau tak boleh minder,
engkau tak boleh pesimis, engkau tak boleh galau, walaupung engkau hanya
seorang hamba dari pelosok kampung, yang sangat jauh dari kata kenikmatan dalam
arti fasilitasnya. dan juga kampungmu itu berada dipucuk dari berbagai gunung.
justru itu wahai hamba engkau akan bangkitkan kobaran semangat yang membara,
siapa bilang anak gunung tidak bisa sukses? siapa bilang anak kampung itu
kampungan? dan siapa bilang anak pelosok
itu miskin? orang yang mengatakan itu adalah orang yang tak paham dari arti
keberkahan Allah wahai hamba, karena keberkahan Allah itulah yang memiliki
nilai lebih dari pada itu semuanya, maka jadikanlah anak gunung sebagai
jembatan emas untuk meraih keberkahan dari Allah. dengan keberkahan dari Allah
itu maka semua akan tercapai.”
·
Nama
: Ahmad IRVAN nur fauzi
Kampus
: Insuri
“PR juga buat
FAMN gimana cara merubah pemikiran masyarakat ngrayun tentang pemanfaatan SDA
& SDM yg ada di ngrayun. paling tidak membuat masyarakat ngrayun untuk
berfikir bahwa ngrayun itu memang desanya petani jadi kenapa pasar-pasar yang
ada di ngrayun, mayoritas sayur dan kebutuhan pokok lain itu diaambil dari
bawah.Apakah kita akan terus" an membuat ladang usaha masyarakat kota yang
mayoritas golongan menengah ke atas?😅”
NGRAYUN
·
Nama : Chandra surya pratama
Prodi : Bahasa inggris
Kampus : unmuh ponorogo
“Assalamualaikum wr wb
Untuk bersaing dengan
dunia luar guna dapat prestasi salah satunya dengan olahraga.. setiap tahun kabupaten
mengadakan porkab tapi dari wilayah mungkin masih kesulitan mencari atlet-atlet
yang berbakat, mungkin jika ngrayun
paling nggak 1 tahun sekali mengadakan suatu mini games antar desa untuk
menjaring bakat-bakat muda dalam bidang olahraga.. misal futsal, atletik, dll..
Terimakasih”
·
Nama : Agung
supriono
Kampus : university muhammadiyah
ponorogo
“dalam
kesadaraan masyarakat akan pentingnya ibadah ini masih sangat kurang maka dari
itu kita sebagai pemuda mahasiswa ngrayun perlu menyadarkan akan pentingnya
nilai-nilai spritual terhadap masyarakat karna ibadah itu yang memerlukan bukan
allah swt tetapi manusia sendiri lah yang memerlukan. maka harapan saya
mahasiswa dari ngrayun ini mampu untuk menuntun masyarakat ngrayun menuju islam
yang ta'at serta berkemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak
terlepaskan dari asas al-quran dan hadist.”
·
Nama
: Riyanti, S.Pd
“sajakeke cah
ngrayun ws sarjana, kn kbanggaan
iki mahasiswa seng asli ngrayun ayo balik kampung, noto deso piye
amrih ngrayun maju, ojo kerjo nk kota, tp majukan ngrayun, trus neh ayo mikir
piye carane instansi pemerintahan pendidikan & kesehatan ngrayun ki dipegang
karo wong ngrayun dwe, soale kenyataane guru2 pengawai kec, desa, KUA,
puskesmas kabeh ki soko luar ngrayun, seumpama kita awake dewe maswa ngrayun
iso mnduduki kepemerintahan insyaallah bakal lweh maju, soale ngurusi omae dwe,
yo dulure dewe, bedo mbi pegawai soko luar desa mereka hanya berjalan krena
tuntutan administrasi, bahkan qt tdk mngenal siapa sja mereka, kebanyakan
biasane lek ws olh jabatan nk instansi mesti mngko seng dimasuk kan staf dulure
dwe, adine, sedang wong ngrayun dwe arep nglamar omonge gk ada lowongan, yo ws
ngno ae, simpulno dwe”
SENDANG
·
Nama : Khusnia
Prodi
: Ekonomi syariah FEBI
Kampus
: IAIN Ponorogo
“Salah satu
program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
(KEMENDES PDTT) adalah pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMdes).
Pembentukan serta pengembangan BUMdes sangatlah penting untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat desa, terutama dalam pengembangan sektor Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk desa sendang sendiri, pada tahun 2017
mendapatkan dana BUMdes sebesar Rp. 25 juta, dengan adanya dana tersebut
sebaiknya digunakan secara optimal untuk pengembangan UMKM di desa Sendang.
Selain itu juga perlu dilakukan bimbingan teknis dalam proses produksi dan
pemasaran guna menghasilkan produk bermutu yang sulit tersaingi. Dengan adanya
pengembangan UMKM secara optimal diharapkan bisa meningkatkan perokonomian desa
Sendang pada khususnya, serta meningkatkan perekonomian Indonesia secara umum.”
·
Nama
: Sentosa
“selama
ada niat, semua kita dapat. Itulah kata yang saya berikan untuk ngrayun, dari
permasalahan yang diangkat faktor yang utama adalah pendidikan yang menjadi
penghalang kesuksesan pendidikan tidak bisa dilanjutkan karena faktor ekonomi. Ekonomi
kurang berkembang karena faktor lainnyayang semuanya saling berhubungan dan
bagian terakhir karena faktor geografisnya, tetapi menurut saya semua bukan
penghalang karena apa faktor itu sama di wilayah lain di daerah pegunungan,
contohnya malang dengan sebagian besar wilayah pegunungan nyatanya faktor
pariwisatanya bisa maju. Dan itu menjadikan malang kemajuan yang sangat pesat.
Jika berbicara pariwisata kita tentu juga akan berbicara faktor
insfrastruktur yang bagus, maka harus
ada bangku-bangku pemerintahan agar bisa meloloskan proposal-proposal yang naik
dan pembangunan di desa ngrayun bisa di genjot sehingga baik hasil bumi maupun
keindahannya bisa dimanfaatkan dengan baik, maka ekonomi membaik dan yang pasti
diikuti oleh faktor yang lain yang pasti juga baik. Maka dari itu kita bisa
menanamkan pendidikan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan
sehingga kita bisa bersaing dengan orang-orang kota untuk memperebutkan kursi-kursi
pemerintahan. Yang perlu di revolusi adalah mental yang haus akan kemajuan.
Bukan menikah dini tapi nikah nanti setelah cita-cita tercapai.”
SELUR
·
Nama : Anggar wulandari
Prodi : perbankan syariah
Kampus : IAIN PO
“Pengembangan masyarakat Ponorogo khususnya masyarakat kec. Ngrayun
dengan program pengembangan pada sektor ekonomi dan industri rumah tangga.
Masyarakat kec. Ngrayun sesungguhnya mempunyai potensi yang cukup bagus untuk
di tingkatkan kembali dan ikut meningkatkan perekonomian Nasional. Namun, salah
satu hal yang menjadi kendali adalah dari faktor permodalan. Maka dari
pembiayaan yang tidak merugikan bagi pelaku industri rumah tangga sangat di
butuhkan. Perbankan Syariah hadir untuk itu semua, membantu dalam masalah
pembiayaan dan permodalan tanpa riba”
·
Nama : Andika Wahyu Affrillia
Kampus : Universitas Muhammadiyah
Ponorogo
“kenapa dari ngrayun itu tidak mengadakan even
olahraga seperti bola voli, sepak bola, atletik dst untuk pemuda atau
anak",, itu untuk apa?? Gunanya nanti bisa dibuat untuk persiapan porkab
dan juga bisa dijadikan ajang seleksi, padahal ngrayun itu banyak bibit-bibit
atletik, namun kalau dimata pemkab kabupaten itu msih dikucilkan, seperti
halnya porkab kemarin, saya mengamati yang juara dari ngrayun tapi yang dikirim
ke jatim untuk porprov bukan yang juara justru mlah dilupakan, nahh itu bagaimana
cara kita sebagai mahasiswa untuk menolong atau sebagai jembatan mereka
terutama bibit" muda yg dari ngrayun agar dapat dikenal diluar, itu juga
banyak keluhan dari atletik yang ikut porkab juga, mungkin itu kurang tingkat
kesadaran dari pihak yang trkait.”
·
Nama : Ganti Kartikasari.
Prodi : PGSD
Kampus : UNIPMA.
“Kembangkan Potensi dan raih prestasi.
Saya menggagas
aspirasi itu karena.yang saya rasakan selagi di Ngrayun adalah kondisi dimana
Ngrayun kurang memperhatikan dari segi perkembangan pendidikan.. Maksud saya
adalah kurang melibatkan anak-anak dalam proses menuju Ngrayun yang lebih baik.
Mungkin efeknya tidak bisa kita rasakan dalam sekejab jika kita menggagas hal
tersebut. Tapi hal itu dapat menyiapkan kemajuan dimasa yang akan datang dan
dalam jangka yg panjang. Misalnya saja.. Diadakan program tahunan dalam bidang
kesenian.. Lomba baca puisi tingkat kecamatan.. Dan lomba" yang lain.. Bukan
hanya lomba" pas agustusan saja. Karena yang saya ketahui di luar ngrayun
sudah banyak dikembangkan kesenian anak. Anak diikutkan PSP di Jatim. Dan semua
itu di awali dari daerahnya masing". Bisa juga dengan merintis suatu program dari
awal untuk mengembangkan potensi dan prestasi anak. Membuat perpustakaan desa
agar literasi anak Ngrayun tidak tertinggal Dengan begitu praktisi pendidikan
juga bisa ikut terlibat dalam memajukan Ngrayun. Bukankah kemajuan daerah juga
dilihat dari segi pendidikannya.
Kesadaran adalah
matahari
Kesabaran adalah
bumi
Keberanian menjadi
cakrawala
Dan perjuangan
adalah pelaksanaan kata-kata
(W.S. Rendra)”
·
Nama : Fitroh Nura Fauziah
Prodi : PPKN
Kampus : UNS
“Sebenarnya dari kec. Ngrayun itu banyak hal yang perlu untuk
dikoreksi. Mulai dari pendidikan, kehidupan masyarakat, hingga pemerintahannya.
Jelas jika dilihat secara sederhana pendidikan di kec. Ngrayun itu masih
ketinggaln. Mulai dri tenaga pendidik yang lebih banyak berasal luar daerah. Yang
tentunya banyak rintangan yang harus dilalui. Apalagi jika ditambah dengan
siswanya yang minat belajarnya kurang, pasti akan mengganggu dia dalam proses
belajar. Saya berharap, mahasiswa yang berasal dari ngrayun kelak akan mengabdi
kembali ke tempat kelahiran. Memajukan pendidikan dan daerahnya. Lagi tentang
pemerintahan. Saya berharap pemerintahan kita lebih terbuka. Lebih trasparan
dalam penggunaan dana desa guna pembangunan desa. Sebenarnya dari pemerintah
pusat itu sudah ada agaran untuk pembangunan desa. Mereka sudah melaksanakn
tugasnya dalm penyaluran. Tapi kadang, saat sampai desa. Dana yang mulanya
berjumlah berapa akan berkurang. Ini yang akan menghambat perkembangan desa
kita. Saya berharap untuk bapak dan ibu yang duduk di kursi pemerintahan tolong
jalankan kewajiban ada dengan baik. Bukan sekedar mencari kekuasaan. Terimakasih”
·
Nama
: Ela Indah Dwi S
Prodi : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Kampus
: IAIN Ponorogo
“Pemerintah
harus membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat, Karena kepercayaan
masyarakat akan terbangun melalui komunikasi yang baik itu. Pemerintah juga
harus menyebarkan informasi secara merata kepada seluruh elemen masyarakat,
bukan hanya kalangan tententu saja. Peningkatan penggunaan media sosial dalam
menyebarkan informasi juga sangat dibutuhkan. Diharapkan setiap ada kegiatan
yang berhubungan dengan pemerintahan misalnya musdes, pemuda turut dilibatkan
untuk menyuarakan aspirasinya. Selain itu diharapkan untuk para pemuda bisa
“pulang”, maksudnya adalah dia juga mau mengabdi untuk tanah kelahirannya,
membawa perubahan untuk daerahnya, bukan malah ketika sukses lalu lupa.”
·
Nama
: Luksi Rahmawati
Prodi : Pend. Kimia
Kampus : UNS
“ngrayun butuh fasilitas laboratorium yang lengkap, supaya tidak
kaget ketika kuliah”
TEMON
·
Nama : Eka
rohmawati
Prodi : PAI
Kampus : IAIN Ponorogo
“Jika
membicarakan mengenai kerusakan jalan di ngrayun, mungkin semua orang sudah
paham betul mengenai itu. Namun di kecamatan ngrayun sebenarnya juga memiliki
potensi besar akan hasil pertanian, sebab sebagian besar masyarakatnya
menumpukan hidupnya pada hasil pertanian. Tapi sayangnya masyarakat hanya dapat
menjual hasil pertanian sesuai dengan harga dari distributor, seandainya di
ngrayun masyarakat dapat mengolah hasil pertanian tersebut sendiri maka mereka
tidak akan terlalu selalu bertumpu pada harga pasar.”
·
Nama : Faizul
Mukhlisin
Kampus : Univ. Negeri Malang
“Sebagian
masyarakat kurang sadar dan masih rela menjual suara mereka dengan harga
berkisar 20.000 - 50.000. Padahal suara mereka lebih berharga dari pada sekedar
uang tersebut. Suara mereka bukan untuk dijual, tapi untuk di perjuangkan.”
·
Nama
: Kiki Ardianto
Jurusan : pertanian
Kampus
: Universitas Brawijaya Malang
“aku
itu berharap pertanian ngrayun itu beralih ke pertanian organic. Selain itu
saya pengen memutus rantai tengkulak yang sangat panjang. Kita harus tetaap
pada agroteknologi karena selama manusia belum bisa berfotosintesis maka petani
akan tetap eksis”
WONODADI
·
Nama : Bondan rizal
Prodi : Teknik Informatika
Kampus : unmuh ponorogo:
“Untuk mewujudkan kec.ngrayun menjadi kecamatan yang maju dan
berkembang kita bisa mulai dari desa masing".kita sebagai pemuda bisa
berpartisipasi dalam meningkatkan
SDA,berperan dalam bidang ekonomi,sosial dan pendidikan untuk mewujudkan itu
kita bisa membuat suatu perkumpulan di setiap desa, setelah semua berjalan baru
kita bentuk proker untuk kecamatan. Karena kecamatan akan maju jika desanya
maju oleh karena itu peranan desa sangat penting untuk mewujudkan kec.ngrayun
untuk lebih maju.”
·
Nama : JURIA
Kampus : STMIK PRANATA INDONESIA bekasi
Jurusan : System Information
“Pandangan saya kedepan ingin memajukan teknologi di ngrayun
khususnya,kan di ngrayun sinyal juga masih susah,kalo bisa kedepannya masalah
sinyal terpantau semua sampai kepelosok. karena dengan teknologi canggih
masyarakat bisa membuka lapangan pekerjaan secara online, pada intinya
mempermudah kebutuhan khususnya masalah ekonomi dan pendidikan, biar tidak
monoton juga. Sekiranya itu yang dapat saya sampaikan,itu masih pandangan saya
dalam jangka waktu lama”
·
Nama
: Imam muhrozi
Prodi : Keperawatan
Kampus : Unmuh
ponorogo
“ Sebagai
pemuda harus saling bertukar pikiran agar desa kita lebih maju lebih kreatif
pemuda itu sangat penting untuk desa kedepanya kalau bukan pemuda pemuda siapa
lagi yang akan membawa nama baik desa kita saya berharap sebagai pemuda harus
ikut serta membawa maju desa kedepanya dan sebagai harus peduli terhadap desa nya masing masing.”
·
Nama : Didik
Prodi : PGSD
Kampus : UMSIDA
“Untuk
mewujudkan menuju ngrayun yang lebih maju, banyak yang perlu dibenahi, Dalam
hal ini sebelumnya mohon maaf saya sangat rawan terhadap pemuda yang banyak di
bilang mohon maaf (tongkronger) seharusnya jika ada beberapa pemuda yang mau menggerakan
bisa di ajak untuk ikut aktif serta dalam kegiatan yang lebih positif ( Kartar ), yang kedua sangat sayang tentang
SDA yang sebenernya dari ngrayun sendiri melimpah ruah dengan harga jual yang bisa
dibilang rendah yang tidak sesuai dengan keringat petani..seandainya kita bisa
mengolah sendiri mungkin bisa menambah ekonomi rakyat dan juga lapangan
pekerjaan”
·
Nama
: Sugeng Riyanto, S.H.
“ngaji seng
temenan, ora usah mikir bakal dadi opo. Angger ngalem biso dadi opo-opo. Ora
ono kemanfaatan jaman saiki kejibo wongiku iku biso ngaji”
CEPOKO
·
Nama
: Agus
Kampus : IAIN PO
Prodi
: FATIK
“Kita
sebagai generasi muda pewaris peninggalan nenek moyang termasuk seni budaya
wajib menyadari betapa pentingnya keberadaan seni budaya, karena selain
merupakan atraksi yang menarik, juga merupakan paket hiburan sehat yang kaya
makna edukatif (pendidikan) serta religious (agama) yang berguna bagi sarana pendidikan
budi pekerti sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia”
·
Nama
: Dwi Okta Harisakti
Kampus
: Politeknik Negeri Madiun
“untuk
meningkatkan dari yang namanya su’udzon dari masyarakat, maka perlu adanya
tukang pembuat banner di desa saya. Supaya para perangkat desa tidak malas
pergi ke kota untuk mencetak banner yang isinya transparansi uang desa, dan di
pasang di balai desa biar cakep”
ALL
·
Nama
: Udin Irchamna.
Prodi : Pengembangan Masyarakat Islam
Kampus
: INSURI
“Teman-
teman FAMN adalah calon para pemuda pemudi yang berdaya untuk masa depan demi
terciptanya suatu kekayaan yang didambakan Ngrayun bangkit.
Mahasiswa
mahasiswi yang tergabung dalam Forum Aspirasi Mahasiswa Ngrayun adalah generasi
dimana para calon perubahan untuk negeri dan sekarang waktunya, semua bagi para
pemuda untuk selalu :
Berfikir
kedepan demi membangun sebuah peradaban yang lebih baik
Berkata dalam
hatinya untuk selalu mengedepankan kepentingan rakyat daripada kepentingan
pribadi
Bertindak
secara masif untuk selalu komitmen dalam pembangunan pola pikir yang positif.
Dengan begitu
Forum Aspirasi Mahasiswa Ngrayun akan selalu berdaya karena kita adalah
keluarga besar perubahan masa depan ngrayun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar